Senin, 08 Agustus 2016

Doa Move On

Subhanallah...
Walhamdulillah....
Astaghfitullah...
Laa haula walakuata illabillah....

Melalui sembah sujudku dialiran bulir bening ini
Ingin kusampaikan...

Selaksa rindu pada orang-orang tersayang
Pada dosa-dosa yang kian menggunung menagih taubat
Pada masa yang bergulir kian cepat
Pada secuil makna bahagia
Pada keimanan yang kian memudar
Pada ikhlas yang belum sempurna
Pada hati yang masih berbolak-balik tak menentu....

Masih kucari damai...
Di selak tangis yang tak tertahan
Di semilir angin yang hembuskan aroma kenangan
Di ramai gelak tawa 
Tapi yang kutemui kehampaan diri...

Dalam doa di sujudku
Di situ kutemukan damai

Jumat, 05 Agustus 2016

Setelah Ta'aruf Ngapain Ya...

Banyak orang bilang hidup adalah pilihan, yang jadi pertanyaa bagaimana cara memilih yang terbaik untuk kehidupan kita? Di sisi lain ketika dihadapkan pada pilihan, waktu dan keadaan psikologis kita sedang mendukung. Ada juga yang bilang jangan mengambil keputusan saat emosi, lalu kapan waktu dan cara yang tepat untuk memutuskan sebuah pilihan?

Saya bukan seorang psikolog yang bisa menganalisa keadaan jiwa dan batin saya sendiri apalagi orang lain, apalagi di saat yang anak  muda sekarang bilang galau J. Di sini sebuah keputusan yang sulit diambil amat saya rasakan, ketika harus memilih pasangan hidup. Bagi saya, menikah bukan perkara mudah, bukan berjalan hanya sehari – dua hari atau dalam hitungan bulan dan berapa tahun saja, menikah adalah hal sacral yang di mana janji suci itu diucapkan seorang laki-laki di hadapan manusia, malaikat dan Allah mendengar juga.

Di titik ini saya masih mencari sebenarnya kriteria laki-laki seperti apa yang bisa menjadi pendamping saya? (inget umur juga sih… J ) . Kalau secara agama, sudah pasti yang agamanya baik, keturuanannya, harta, dan kecantikannya, walah kalau Zaman sekarang paket komplit gitu agak langka (apa belum ketemu aja kali yah… hihiiiii… ). Tapi masalah hati dan cinta gimana dong? Kalau cinta bisa ditumbuhkan, berapa lama cinta itu bisa hadir? Selama itu prosesnya bagaimana? Gak mungkin juga kita nikah dengan orang yang sama sekali  tidak kita kenal, g tau juga orang mana, ingkungannya bagaimamna? . Di sini islam mengajarkan ta’aruf  (weewww keren yah istilahnya hiihii…), tapi sekarang banyak juga salah kaprah, ta’aruf dijadikan alasan saling kenal saja, setelahnya sama saja dengan orang pacaran lainnya, masih chatingan , SMSan, BBMan, telponan terus… hiiihiii… cuma lebih keren kali yah…. Udah ta’aruf… hiihiiiii astaghfirullah masih banyak ternyata yang perlu dipelajari yah, terutama buat saya yang galau gak ada ujungnya (wanita galau sepanjang masa, kata sahabat saya) … Tapi sebenarnya gimana sih setelah proses ta’aruf itu? Masa g boleh sih Cuma tanya kabar, atau tau apa  yang lagi dikerjain calon pasangan kita? Hiiihiiii…

Saat ini masih berdoa yang terbaik, dari semua hal yang hadir, datang dan pergi…